Nanopartikel Membahayakan Kesehatan?

Nanosains dan nanoteknologi merupakan ranah ilmu yang dewasa ini berkembang sangat pesat dan digunakan dalam berbagai keperluan. Ukuran partikel yang kecil namun efisiensi yang lebih tinggi merupakan alasan ilmu ini dikembangkan. Namun, ternyata tidak hanya efek positif yang dapat dihasilkan dari perkembangan sains dan teknologi ini tetapi juga efek negatif. Nanopartikel ditengarai membahayakan kesehatan manusia yang kontak dengannya.
Para peneliti dari Centre of Cancer Biomedicine Norwegian Radium Hospital menemukan bahwa nanopartikel dapat mengganggu jalannya transportasi substansi vital masuk dan keluar sel. Tim peneliti ini juga menemukan bahwa terganggunya transportasi tersebut mengakibatkan  kerusakan fisiologis sel dan mengganggu fungsi sel yang normal. Meski beberapa jenis nanopartikel telah dimanfaatkan sebagai obat, efek jangka panjangnya dikhawatirkan dapat mengganggu transportasi substansi vital pada sel.
Nanopartikel dapat memasuki tubuh manusia melalui berbagai macam mekanisme. Nanopartikel terlebih dahulu disimpan di dalam vesikel yang berada pada permukaan sel. Vesikel kecil kemudian bergabung membentuk vesikel besar seperti badan multivesikular. Badan multivesikular ini kemudian bergabung dengan lisosom, dimana protein dan makromolekul lainnya dipecah oleh protease dan enzim lainnya. Nanopartikel yang terkandung di dalamnya dapat menyebar di dalam sel dan dapat keluar melalui jalur endosom ataupun daur endosom.
Tim peneliti ini kemudian bereksperimen dengan menggunakan nanopartikel besi oksida yang biasa digunakan pada pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging/MRI) selama 20 tahun. Peneliti menemukan bahwa meski 99% protein sel tidak berikatan dengan nanopartikel sehingga nanopartikel dapat keluar dari sel, 1% lainnya berikatan dengan sel dan tidak dapat dikeluarkan dari sel. Jumlah ini dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya sistem transportasi internal sel melalui endosom.
Penelitian ini menjadi penting terutama di bidang pengobatan dan industri farmasetika yang menggunakan nanopartikel. Nanopartikel yang diproduksi sebagai obat-obatan harus mengedepankan risiko akumulasi nanopartikel dalam sel yang dapat mengganggu sistem transportasi sel. Selain itu, nanopartikel obat yang tidak mencapai target harus dapat didegradasi dan dieksresi secara sempurna dari tubuh.

Menghapus Kenangan Buruk Dengan Metyrapone



Tim peneliti dari Centre for Studies on Human Stress of Louis-H. Lafontaine Hospital University of Montreal menemukan bahwa mengingat kembali kenangan buruk di bawah pengaruh obat metyrapone dapat mengurangi kemampuan otak untuk merekam kembali emosi negatif yang berhubungan dengan kenangan tersebut. Tim ini ingin menguji teori bahwa memori tidak dapat diubah setelah terekam di dalam otak.
Metyrapone merupakan obat yang dapat mengurangi tingkat kortisol secara signifikan. Kortisol merupakan hormon stress yang berkaitan dengan memori. Dengan memanipulasi tingkat kortisol bersamaan dengan pembentukan memori baru dapat menurunkan emosi negatif yang berkaitan dengan memori tersebut. Meskipun pengaruh metyrapone telah hilang dan level kortisol telah kembali normal, penurunan memori dan informasi negatif tetap ada sehingga efek ini dapat bertahan lama.
Hasil penelitian ini memberikan harapan kepada para penderita sindrom memori seperti stress pasca-trauma. Terapi dengan metyrapone diharapkan dapat menghapus kenangan buruk si penderita. Hingga saat ini metyrapone belum menjadi produk komersial, namun penemuan ini sangat menjanjikan untuk pengobatan klinis di masa depan. Studi lebih lanjut tentang obat metyrapone ini juga diharapkan dapat menambah pemahaman terhadap cara kerja otak dalam menyimpan kenangan buruk.

Komunikasi Interseluler Menggunakan Saluran Tabung Nano

Pernahkah Anda memikirkan apa yang terjadi ketika kulit Anda terluka dan beberapa hari kemudian luka tersebut akan tertutup dan sembuh dengan sendirinya? Hal tersebut tak lepas dari peran sel-sel yang ada di dalam tubuh untuk kembali membentuk jaringan kulit. Sel merupakan unit fungsional terkecil dalam tubuh seluruh makhluk hidup tak terkecuali manusia yang memiliki peran masing-masing pada jaringan atau organ tubuh tertentu. Namun bagaimana sel-sel yang jumlahnya sangat banyak tersebut dapat berkomunikasi membentuk suatu aksi tertentu? Pertanyaan tersebut yang akan dijawab oleh para ilmuwan.
Sepuluh tahun belakangan ini para peneliti telah mengetahui bahwa mayoritas sel tubuh dapat membentuk saluran tabung nano ultra-tipis yang disebut sebagai tunneling nanotubes (TNTs). Saluran ini memiliki ketebalan setara dengan 1/500 dari tebal rambut manusia dan merupakan salah satu mekanisme komunikasi interseluler yang berbeda dari yang sebelumnya diusulkan. Pada tahun 2010, Dr. Xiang Wang dan Professor Hans-Hermann Gerdes dari University of Bergen’s Department of Biomedicine menemukan bahwa sinyal elektrik yang melewati tabung nano ini memiliki kecepatan yang cukup tinggi yaitu sekitar 1-2 m/s. Mekanisme inilah yang menjelaskan terbentuknya jaringan tubuh pada embrio manusia dan bagaimana luka dapat sembuh.
Dr. Wang menggunakan zat warna fluoresen untuk mendeteksi perubahan intensitas yang terjadi selama perubahan potensial listrik pada membran sel. Ketika dua sel terkoneksi oleh tabung nano yang dibentuk oleh salah satu sel, terjadi depolarisasi pada membran sel tetangganya sehingga terjadi perubahan potensial membran. Hal ini membuat indikator fluoresen yang ada pada membran sel mengemisikan cahaya yang kemudian dianalisis dengan spektrometer. Percobaan ini dilakukan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya secara statistik. Hasil penelitian mereka ini telah dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Tabung nano interseluler ini sama sekali tidak permanen. Waktu hidupnya kebanyakan hanya beberapa menit. Hal ini masih diteliti para ilmuwan karena tidak dapat diprediksikan kapan sel membentuk saluran ini. Pembentukan saluran tabung nano interseluler ini memang wajar ditemukan pada banyak sel, tetapi hal ini memang tidak terjadi di semua sel. Penelitian ini juga dilanjutkan untuk mendeteksi pembentukan tabung nano interseluler pada sel otak untuk mengetahui mekanisme kerja pengiriman sinyal yang terjadi.

Menguak Rahasia Melelehnya DNA

Hamburan neutron hingga saat ini telah digunakan untuk menyelidiki struktur serat DNA (deoxyribonucleic acid/asam deoksiribonukleat) pada saat meleleh. Pelelehan DNA terjadi pada rentang suhu tertentu yang menyebabkan ikatan hidrogen antar-basa nitrogen pada untai nukleotida terputus atau terdenaturasi, yang menyebabkan kedua untai nukleotida terpisah.
Metode hamburan neutron memberikan informasi mengenai korelasi antar-pasangan basa nitrogen selama terjadinya denaturasi, yang tidak mungkin dideteksi dengan teknik lainnya. Metode ini digunakan untuk mengkarakterisasi ukuran dari daerah pada DNA yang terdenaturasi ketika terjadi perubahan temperatur, dan ukuran tersebut dapat dibandingkan dengan prediksi ukuran dari model teoritis.
Model Peyrard-Bishop-Dauxois (PBD) memprediksikan bahwa denaturasi DNA yang dipengaruhi suhu akan terjadi sepanjang persambungan kedua nukleotida dengan gerakan seperti “membuka resleting”. Eksperimen ini sangat mendukung kuat prediksi model tersebut hanya pada tahap pertama transisi, setelah molekul DNA dipanaskan. Ekpserimen ini hanya dapat mengukur hingga tahapan pertama transisi karena setelah tahap itu 50% untai DNA akan terdenaturasi, menjadi terkulai dan strukturnya tidak lagi stabil lagi –DNA telah terdenaturasi menjadi potongan-potongan nukleotida.
“Eksperimen ini merupakan verifikasi yang sangat penting terhadap validitas model maupun teori yang mendukung, maka hasil studi ini dapat digunakan secara terpercaya untuk memprediksi perilaku dan karakteristik DNA,” kata Andrew Wildes, seorang ilmuwan instrumentasi dari Institut Laue-Langevin (ILL). “Hasil studi ini dapat membantu untuk memahami proses biologi seperti transkripsi gen dan reproduksi sel, dan hal ini juga membuat kita selangkah di depan dalam aplikasi teknologi seperti menggunakan DNA sebagai penyepit berskala nano atau sebagai komponen komputer.”
“Telah banyak riset yang menghasilkan data yang baik – seperti kurva pelelehan yang baik – mengenai titik transisi, tetapi itu tidak memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi. Sebagai contoh apakah 50% DNA yang meleleh adalah setengah molekul DNA yang seluruhnya terdenaturasi dan yang lainnya masih bergabung? Ataukah untai DNA sebagian terpisah?  Hamburan neutron memberi kita informasi tentang struktur DNA pada saat proses pelelehan terjadi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini,” jelas Michel Peyrard, seorang professor fisika di Ecole Normale Supérieure de Lyon, dan merupakan salah satu penggagas model PBD. “Sama seperti aplikasinya pada perkembangan teknologi, studi ini  juga dapat diaplikasikan pada perkembangan biologi, misalnya pada prediksi lokasi gen tertentu pada sekuens untai DNA.”
Eksperimen tentang DNA telah banyak dilakukan jauh sebelum studi ini. Pionir eksperimen DNA adalah Rosalind Franklin yang menunjukkan bahwa hamburan sinar-x pada suatu sampel DNA dapat memberi gambaran mengenai struktur DNA. Berdasarkan eksperimen tersebut, James Watson dan Francis Crick memperkenalkan model struktur DNA heliks berganda (double-helix) pada tahun 1953 yang sangat terkenal hingga saat ini. DNA merupakan molekul dinamis yang mengalami perubahan struktur yang cukup signifikan. Sebagai contoh, DNA di dalam inti sel terbungkus menjadi sebuah kromosom, yang merupakan kumpulan untai DNA dan protein histon hingga berbentuk menyerupai huruf ‘X’, tetapi ketika informasi genetik yang ada di dalamnya harus dipindai, maka DNA harus terurai dan untai DNA memisah untuk memungkinkan informasi genetik di dalamnya dapat terpindai dengan baik membentuk RNA (ribonucleic acid/asam ribonukleat).

Peran Komputer dalam Penemuan Obat

Membawa senyawa kimia dari aras ide menjadi obat yang beredar di pasar merupakan proses yang membutuhkan sekitar rata-rata 800 juta US dollar menurut catatan yang disampaikan DiMasi dkk. (2003). Biaya yang sangat besar tentunya, apalagi dikaitkan dengan kemampuan ekonomi negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Strategi dan upaya yang efektif dan ekonomis diperlukan untuk membawa Indonesia juga turut diperhitungkan dalam penemuan obat.
Tawaran yang menarik akhir-akhir ini adalah pemanfaatan komputer sebagai alat bantu dalam penemuan obat. Kemampuan komputasi yang meningkat eksponensial merupakan peluang untuk mengembangkan simulasi dan kalkulasi dalam merancang obat. Komputer menawarkan metode in silico sebagai komplemen metode in vitro dan in vivo yang lazim digunakan dalam proses penemuan obat. Terminologi in silico, analog dengan in vitro dan in vivo, merujuk pada pemanfaatan komputer dalam studi penemuan obat.
Mengapa dikatakan menarik? Alasan utamanya adalah efisiensi biaya. Sebagai ilustrasi akan disampaikan perbandingan penemuan obat secara konvensional dan dengan bantuan komputer ketika ditemukan suatu senyawa A dalam tanaman Z yang diduga aktif sebagai senyawa antikanker dengan menghambat enzim X, suatu enzim yang sudah diketahui strukturnya secara kristalografi:
  1. Konvensional
    Secara konvensional yang bisa dilakukan adalah mensintesis turunan dan analog senyawa A dan diujikan dalam enzim X sampai ditemukan benerapa senyawa yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pada senyawa-senyawa potensial tersebut dilakukan uji lanjutan dan secara alami senyawa-senyawa tersebut dapat berguguran dan tidak sampai ke pasar karena terbentur beberapa masalah pada uji lanjutan, misal didapati toksis. Kemudian dilakukan skrining lagi dari tanaman yang secara empiris dilaporkan mengobati kanker.
  2. Dengan bantuan komputer (Computer-aided drug discovery; CADD)
    Di lain pihak, keberadaan sebuah komputer pribadi dilengkapi dengan aplikasi kimia komputasi yang memadai ditangan ahli kimia komputasi medisinal yang berpengalaman dapat menayangkan senyawa A secara tiga dimensi (3D) dan melakukan komparasi dengan senyawa lain yang sudah diketahui memiliki aktivitas tinggi, misal senyawa B. Berdasarkan komparasi 3D dilengkapi dengan perhitungan similaritas dan energi, memberikan gambaran bagian-bagian dan gugus-gugus potensial yang dapat dikembangkan dari senyawa A (pharmacophore query). Kemudian berbagai senyawa turunan dan analog disintesis secara in silico alias digambar sesuai persyaratan aplikasi komputer yang digunakan (Untuk selanjutnya disebut senyawa hipotetik). Hal ini jelas jauh lebih murah daripada sintesis yang sebenarnya. Keberadaan data struktur 3D enzim X akan sangat membantu. Aplikasi komputer dapat melakukan studi interaksi antara senyawa-senyawa hipotetik dengan enzim X secara in silico pula. Dari studi ini dapat diprediksi aktivitas senyawa-senyawa hipotetik dan dapat dilakukan eliminasi senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas rendah. Sebelum diusulkan untuk disintesis, senyawa-senyawa hipotetik tersebut dengan diprediksi toksisitasnya secara in silico dengan cara melihat interaksinya dengan enzim-enzim yang bertanggung jawab pada metabolisme obat. Dari beberapa langkah in silico tersebut, dapat diusulkan beberapa senyawa analog dan turunan senyawa A yang memang potensial untuk disintesis dan dikembangkan, atau mengusulkan untuk mengembangkan seri baru. Jumlah senyawa yang diusulkan biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan penemuan obat secara konvensional.
Dalam hal ini komputer membantu untuk mereduksi jumlah senyawa yang diusulkan secara rasional dan diharapkan lebih efektif serta , membantu mempelajari interaksi obat dengan targetnya bahkan kemungkinan sifat toksis senyawa tersebut dan metabolitnya. Berdasar pengalaman penulis, dalam waktu satu tahun di Indonesia dikarenakan kurang pengalaman (dan starting material tidak dapat ditemui di agen lokal, harus impor dan butuh waktu tiga bulan jika ada stoknya; alat untuk elusidasi struktur sangat jarang dan andaikan ada pun sering tidak dalam kondisi dapat digunakan,) rata-rata hanya mampu melaporkan sintesis 3 senyawa sederhana. Peran komputer dalam hal ini bagi negera berkembang dapat dioptimalkan.
Berdasarkan ilustrasi di atas dapat disarikan dua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, yaitu: (i) berdasarkan senyawa yang diketahui berikatan dengan target atau biasa disebut ligand, (rancangan obat berdasarkan ligand; ligand-based drug designi(LBDD)) dan (ii) berdasarkan struktur target baik berupa enzim maupun reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa di dalam tubuh (rancangan obat berdasarkan struktur target; structure-based drug design(SBDD)).
LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa-senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Tiga metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery dan hubungan kuantitatif struktur-aktivitas/quantative structure-activity relationship (HKSA/QSAR), dan docking studies. Pharmacophore discovery yaitu metode mencari kesamaan sifat fisikokimia antara lain sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif kemudian dibangun suatu bagian 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertangung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). Adapun QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang dapat dikalkulasi dengan bantuan komputer guna menurunkan suatu persamaan yang dapat digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa
Struktur protein target dapat dimodelkan dari data yang diperoleh struktur kristalnya maupun hasil analisis nuclear magnetic resonance NMR) maupun data genomic (bioinformatics). Struktur protein hasil kristalografi dapat diakses di www.rscb.org. SBDD memanfaatkan informasi dari struktur protein target guna mencari sisi aktif protein yang berikatan dengan senyawa. Berdasarkan prediksi sisi aktif dapat dirancang senyawa yang diharapkan berikatan dengan protein target tersebut dan memiliki aktivitas biologis.
Dengan memanfaatan informasi dari struktur target maupun sifat fisikokimia ligand dapat dilakukan skrining uji interaksi senyawa-senyawa yang diketahui aktif (ligand) pada prediksi sisi aktif protein. Berdasarkan informasi yang diperoleh dirancang senyawa baru yang diharapkan lebih poten dari senyawa-senyawa yang ada. Hal ini juga digunakan untuk studi interaksi ligand dengan protein targetnya. Salah satu kelemahan docking studies dalam untuk studi interaksi adalah asumsi struktur protein yang kaku, yang tidak memfasilitasi efek induced-fit dari interaksi protein dengan ligand-nya. Fleksibilitas protein dan interaksinya dengan suatu senyawa dapat dianalisis dengan mengaplikasikan Molecular Dynamics (MD), simulasi yang melihat perubahan struktur suatu senyawa terhadap waktu berdasarkan parameter-parameter tertentu.
Permasalahan utama untuk pemanfaatan komputer ini adalah keberadaan aplikasi kimia komputasi yang memadai dan lengkap. Salah satu aplikasi kimia komputasi yang cukup memadai untuk penemuan obat adalah Molecular Operating Environment (MOE) yang dikembangkan Chemical Computing Group (www.chemcomp.com). MOE selain menawarkan fasilitas yang cukup lengkap juga user-friendly sehingga cocok digunakan dalam pembelajaran. Hanya saja aplikasi kimia komputasi yang user-friendly biasanya mahal sehingga alasan efisiensi biaya tidak lagi relevan. Sebagai informasi, biaya lisensi untuk penggunaan akademis (non komersial) sekitar 2000 US dollar pertahun. Namun demikian di era open source ini semakin banyak aplikasi-aplikasi kimia komputasi berbasis open source maupun yang menawarkan free academic license (Geldenhuys dkk., 2006). Hanya saja aplikasi-aplikasi tersebut seringkali tidak user-friendly dan untuk memanfaatkannya membutuhkan kemampuan komputer yang lebih dalam, seperti menguasai LINUX-based operating system dan command line editor bawaan masing-masing aplikasi. Selain tidak user-friendly, aplikasi-aplikasi tersebut seringkali fokus pada satu topik sehingga tidak cukup lengkap digunakan secara komprehensif. Beberapa contoh aplikasi-aplikasi yang tersedia secara gratis untuk tujuan nonkomersial: NAMD (http://www.ks.uiuc.edu/Research/namd/) , sebuah aplikasi untuk Molecular Dynamics; Visual molecular dynamics (VMD; http://www.ks.uiuc.edu/Research/vmd/) untuk visualisasi molekul baik tunggal maupun trajectory hasil studi Molecular Dynamics; ArgusDock (www.arguslab.com) untuk docking analisis; GAMESS (www.uiowa.edu/~ghemical/gtk-gamess.shtml) untuk minimisasi energi; dan ACD/labs ChemSkecth (www.acdlabs.com) untuk menggambar struktur kimia.
Dengan berbagai data sintesis dan uji aktivitas yang telah dilakukan banyak peneliti yang telah dipublikasikan baik di Indonesia maupun internasional serta data struktur protein yang dapat mudah diakses, berpartisipasi dalam penemuan obat secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan CADD merupakan salah satu peluang yang layak dipertimbangkan untuk ditekuni lebih lanjut.
Daftar Pustaka:
DiMasi, J.A., et al (2003) The price of innovation: new estimates of drug development costs. J. Health. Econ., 22, 151-185
Geldenhuys, W,J., et al (2006) Optimizing the use of open-source software applications in drug discovery. DDT, 11 (3/4), 127-132

Inhibitor Protein Dipeptidyl Peptidase-4, Generasi Baru Obat Antidiabetes

Sitagliptin (JANUVIATM) dan Vildagliptin (GALVUSTM) telah hadir dan memberikan harapan baru bagi penderita diabetes (diabetesi).1,2 Karena obat antidiabetes generasi baru tersebut menjadikan protein Dipeptidyl Peptidase-4 (DPP4) sebagai target mekanisme aksinya, hal ini sekaligus merupakan validasi bahwa DPP4 sebagai target potensial untuk pengembangan obat diabetes baru. Sebagai pemodel molekul, keberadaan struktur kristal DPP4, baik tanpa maupun dengan inhibitor, yang dapat diakses secara gratis di www.pdb.org, merupakan hal terkait yang menarik untuk ditindaklanjuti.

Hari Kamis, 16 Oktober 2008, harian kompas memuat artikel tentang GALVUSTM di Indonesia yang dipasarkan oleh PT DEXA MEDICA.2 Sebagai inhibitor DPP4, GALVUSTM merupakan obat kedua yang diluncurkan ke pasar, setelah JANUVIATM. Dengan menghambat DPP4, kedua obat ini menghambat degradasi hormon inkretin yang berfungsi mengatur dan mengontrol glukosa darah.3 Interaksi antara senyawa analog sitagliptin dengan DPP4 sudah berhasil dikristalkan dan dipublikasikan serta dimanfaatkan untuk merancang obat baru oleh Biffu dan kawan-kawan.4 Hal ini menggembirakan sekaligus menjadi tantangan bagai para pemodel untuk merancang obat yang lebih baik lagi.

Aplikasi penapisan maya untuk identifikasi senyawa aktif dalam tanaman obat

“All models are wrong but some are useful”, ungkap Statistician George E.P. Box sekitar dua puluh lima tahun yang lalu. Hal ini semakin disadari kini ketika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi meningkat secara eksponensial. Pemodelan molekul atau kimia komputasi sangat terbantu dalam hal ini. Beberapa model dan pendekatan, khususnya dalam rancangan obat, telah dikembangkan dan terbukti bermanfaat dalam menghadirkan obat ke pasar guna mengatasi masalaha kesehatan masyarakat. Pembahasan terkait hal ini silakan membaca kembali tulisan ini (Peran Komputer dalam penemuan obat) dan ini (Inhibitor Protein Dipeptidyl Peptidase-4, Generasi Baru Obat Antidiabetes).
Dalam kaitannya dengan tanaman obat, pendekatan penapisan maya (virtual screening) dapat digunakan dalam mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif dengan target tertentu. Penapisan maya merupakan penapisan menggunakan protokol tervalidasi yang biasanya bergantung pada docking maupun kemiripan farmakofor. Seringkali statistik digunakan untuk menilai “kebermanfaatan” dan akurasi protokol penapisan maya. Docking merupakan pendekatan berbasis struktur (dan atau kompleks ligan-protein), sementara kemiripan farmakofor merupakan pendekatan berbasis ligan. Kompleks ligan-protein dapat diakses di Protein Data Bank (www.pdb.org) sementara database ligan teruji, baik aktif maupun inaktif, salah satunya bisa diakses di ChEMBL. Kata kunci dari penapisan maya adalah validasi. Salah satu sumber data untuk validasi untuk beberapa target molekuler protein disediakan di a directory of useful decoys (DUD). Setelah memiliki protokol penapisan maya yang validitasnya diketahui, maka dapat dilakukan uji terhadap senyawa apapun, baik yang tersedia maupun hipotetis, termasuk senyawa-senyawa yang diidentifikasi dalam tanaman obat.
Salah satu contoh praktis dapat dilihat di bagan di bawah ini.

Di bagan tersebut diambil contoh identifikasi senyawa aktif inhibitor enzim siklooksigenase-2 (COX-2) dalam temu lawak. Data senyawa dalam temu lawak diambil dari basis data yang dikembangkan dan dimaintain oleh Dr. Duke. Senyawa-senyawa tersbut diuji secara virtual dengan protokol tervalidasi untuk identifikasi senyawa-senyawa penghambat COX-2. Dari prosedur ini didapat beberapa senyawa yang secara sinergi memberikan potensi pada temu lawak sebagai inhibitor COX-2, salah satunya adalah monodesmethoxycurcumin. Informasi lebih lengkap terkait bagan ini akan disampaikan pada “The 2nd International Symposium on Temulawak Utilization and Application of Curcuma xanthorrhiza through Scientific and Technological Approach toward Better and Healthy Life“, IPB International Convention Center (IICC), 24-29 Mei 2011.
Tulisan di atas merupakan salah satu pemanfaatan pemodelan molekul, khususnya penapisan maya dalam pengembangan tanaman obat. Pendekatan pemodelan molekul pada dasarnya memanfaatkan sifat fisika atom-atom dan interaksinya dalam sistem untuk memprediksi sifat-sifat sistem tersebut. Dalam pengembangan obat alam, salah satu tantangan lain adalah formulasi yang optimal. Bagaimana peran pemodelan molekul dalam hal ini? Pendekatan simulasi dinamika molekul diharapkan menjadi komplemen yang dapat diandalkan. Terkait hal ini, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta berkolaborasi dengan The Institute for Molecular Modeling and Simulation, University of Natural Resources and Life Sciences, Vienna – Austria menyelenggarakan Short Course and Workshop bertajuk Biomolecular Simulation pada 25-27 Juli 2011 (Batch I) dan 28-30 Juli 2011 (Batch II).
Semakin menyebarnya pengetahuan dan pengguna pendekatan pemodelan molekul di Indonesia semoga dapat mempercepat laju modernisasi obat alami Indonesia.

Obat Anti-Kanker dari Nanopartikel

Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Brigham and Women’s Hospital menunjukkan bahwa mereka dapat mengantarkan obat kanker cisplatin jauh lebih efektif dan aman ke dalam sel tumor prostat dengan menggunakan enkapsulasi partikel yang hanya teraktivasi setelah mencapai sel target.
Dengan menggunakan partikel terbaru ini para ilmuwan berhasil menghilangkan sel tumor pada tikus percobaan dengan menggunakan hanya sepertiga dari jumlah cisplatin konvensional yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang sama. Hasil studi ini merupakan kabar baik karena dapat mengurangi efek samping dari cisplatin yang dapat merusak ginjal dan sistem syaraf. Studi mereka dipimpin oleh Professor Stephen Lippard dan telah diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
Pada tahun 2008 para peneliti telah mengetahui bahwa nanopartikel memiliki aktivitas tertentu terhadap pertumbuhan sel kanker. Sekarang nanopartikel ini menunjukkan hasil yang positif terhadap hewan dan besar kemungkinan akan berdampak serupa terhadap manusia, namun hal ini masih terus dikaji lebih lanjut untuk dilakukan tes terhadap manusia.
Cisplatin atau cis-diamindikloroplatina(II) (CDDP) merupakan jenis senyawa kompleks berbasis logam platinum (Pt) yang biasa digunakan sebagai obat untuk berbagai macam kanker seperti sarkoma, karsinoma (seperti kanker paru-paru dan ovarium), limfoma, dan tumor sel. Cisplatin merupakan anggota pertama jenis obat anti-kanker yang kini juga termasuk di dalamnya carboplatin dan oxyplatin. Obat ini digunakan oleh para dokter untuk mengobati kanker sejak akhir tahun 1970-an karena sifatnya yang dapat mengikat-silang (cross-linking) DNA sel kanker yang memicu kematian sel tersebut. Meskipun obat anti-kanker ini memiliki efek samping seperti kerusakan ginjal dan mual-mual, setengah dari penderita kanker di seluruh dunia yang melakukan kemoterapi menggunakan obat berbasis platina ini.
Masalah lainnya dari penggunaan cisplatin ini adalah waktu hidupnya yang sangat singkat dalam pembuluh darah. Hanya sekitar 1% dari dosis yang diberikan kepada pasien yang mempu mencapai DNA sel target, dan lebih dari setengahnya terekskresi setelah 1 jam pengobatan.
Untuk memperpanjang waktu sirkulasi dari cisplatin, para peneliti memutuskan untuk membungkus cisplatin dengan senyawa yang bersifat hidrofobik (menolak air). Pertama mereka memodifikasi obat, yang sejatinya bersifat hidrofilik (suka air), dengan dua unit asam heksanoat – sebuah fragmen organik yang hidrofobik. Hal tersebut memungkinkan cisplatin dapat terenkapsulasi dan baru aktif ketika telah mencapai sel target.
Dengan menggunakan pendekatan ini, lebih banyak obat yang mencapai tumor. Para peneliti menemukan bahwa obat nanopartikel ini tersirkulasi di dalam aliran darah selama 24 jam, sekitar 5 kali lebih lama dibanding obat yang tidak terenkapsulasi nanopartikel. Mereka juga menemukan bahwa lebih sedikit cisplatin yang terakumulasi dalam ginjal dibandingkan dengan cisplatin konvensional. Untuk membantu nanopartikel mencapai target, para peneliti juga melapisinya dengan molekul yang dapat berikatan dengan PSMA (prostate specific membrane antigen), suatu protein yang banyak ditemukan pada sel tumor prostat.
Setelah menunjukkan peningkatan waktu hidup obat nanopartikel dalam darah, para peneliti menguji keefektifan obat dengan mengobati tikus percobaan yang telah terimplan oleh tumor prostat manusia. Mereka menemukan bahwa ukuran sel kanker berkurang selama 30 hari sama seperti obat konvensional, tetapi dengan dosis hanya 30% dari yang biasanya.
Model obat nanopartikel ini dapat diaplikasikan dengan mudah ke berbagai macam obat anti-kanker, dan bahkan lebih dari satu jenis obat dalam satu enkapsulasi nanopartikel. Obat ini juga dapat didesain untuk jenis kanker lain selain kanker prostat, misalnya kanker payudara dengan menyesuaikan sel target dengan reseptor nanopartikel. Pengujian klinis pada manusia masih membutuhkan beberapa tahapan percobaan pada hewan dan dalam tiga tahun mendatang penemuan ini diharapkan sudah dapat digunakan oleh manusia.
Sumber :
Massachusetts Institute of Technology. “Delivering a potent cancer drug with nanoparticles can lessen side effects.” ScienceDaily 12 January 2011. 27 January 2011 <http://www.sciencedaily.com­ /releases/2011/01/110111133025.htm>.
http://en.wikipedia.org/wiki/Cisplatin

Perekayasaan mikro bagi otot

Para ilmuwan Italia telah mengembangkan suatu model in vitro untuk memelajari physiopathology otot manusia yang dapat memberikan hasil masukan yang tinggi dan screening berbiaya rendah pada beberapa  terapi bagi penyakit otot genetis.
Duchenne muscular dystrophy (DMD) merupakan bentuk penyakit otot menyusut yang umum pada masa kanak-kanak, mempengaruhi satu dari 3500 kelahiran anak laki-laki, namun masih tidak diketahui pengobatan untuk penyakit ini. Beberapa model dengan menggunakan sel-sel hewan untuk memelajari perkembagan dan perbaikan otot telah digunakan akan tetapi Nicola Elvassore dan para koleganya dari University of Padova, sekarang ini telah merekayasa suatu kondisi kultur mikroskala dengan menggunakan jaringan manusia.
Sel-sel hewan tidak selalu langsung dapat mentransferkan pada kultur sel manusia, jelas Elvassore. ‘Suatu model in vitro pada manusia sangat mampu meningkatkan pemahaman physiology dan physiopathology manusia,’ tambahnya.
Pada kasus luka pada jaringan atau beberapa sel menjadi rusak, sel-sel progenitor dapat diaktifkan untuk menyembuhkan jaringan dengan suatu proses yang dikenal sebagai diferensiasi. Model dari Elvassore menyelidiki diferensiasi dari myoblast manusia, yang mendorong perkembangan serat-serat otot, untuk menilai beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan beberapa otot.
Tim ini mengkulturkan myoblasts yang diambil dari pasien DMD dan donor yang sehat pada suatu hydrogel terfungsionalisasi. Mereka menemukan pembarisan myoblasts kedalam beberapa jalur paralel yang dikombinasikan dengan penggunaan suatu protein adhesif yang mengembangkan fusi mereka kedalam serat otot yang fungsional. Serta, sel-sel yang sehat mengekspresikan protein dystrophin, yang menghubungkan serat otot pada matriks di sekitarnya, dan defisiensinya merupakan salah satu penyebab utama DMD. ‘Myotubes manusia yang mengeksprsikan dystrophin in vitro merupakan persyaratan pertama dan fundamental terhadap investigasi yang cepat pada kelayakan dan efisiensi beberapa terapi inovatif,’ kata Elvassore.
Elvassore menambahkan bahwa fleksibilitas teknologi ini dapat dengan mudah mengembangkan secara luas sistemnya pada penyakit genetis lainnya.
Bailey Fallon

Enzim memberi tenaga pada molekular yang logis

Sistem keamanan biomolekular yang dapat memberikan tenaga dengan sendirinya telah dikembangkan oleh para ilmuwan Amerika Serikat. Ini dapat digunakan untuk menyandikan informasi keuangan, militer dan informasi rahasia lainnya.
Pengembangan akhir-akhir ini pada bidang biopengkomputeran telah mengarahkan pada sistem biomolekular yang menggunakan informasi bahan kimiawi terhadap mimik elektronik digital. Saat sekarang ini Evgeny Katz dan timnya pada Clarkson University, Potsdam, telah mengambil suatu penelitian yang selangkah maju kedepan untuk membuat kunci keypad yang memberikan tenaga dengan sendirinya dengan menggunakan sel biobahan bakar.
Sistem biokatalis dibuat dari tiga enzim yang terkatalisasi pada langkah rekasi, jelas Katz. Beberapa enzim diterapkan sebagai sinyal input untuk memicu reaksi biokimiawi dan hanya pada saat diterapkan pada perintah yang tepat menghasilkan suatu reaksi riam dari zat tepung hingga asam gluconic. Formasi dari asam gluconic menghasilkan suatu perubahan pada pH, yang digunakan untuk mengubah seka polymer yang termodifikasi elektroda didalam suatu sel biobahan bakar yang terintegrasi pada sistem keypad. Pada pH yang lebih besar dari 5.5 seka poymer berada pada keadaan hidropobic yang tidak terprotonasi yang menghalangi rekasi elektrokimiawi namun saat pH menurunkan kelompok pyridine pada seka polymer terprotonisasi hingga membentuk lapisan tipis hidrophilic yang bermuatan arus positif yang memungkinkan  elektroda menjadi aktif secara elektrokimiawi.
Hanya kata sandi enzim yang benar dapat mengoperasikan sel biobahan bakar
Saat perintah yang benar dari enzim digunakan, larutan keasaman yang dihasilkan mengaktifkan katoda, menyalakan sel biobahan bakarnya, dimana menghasilkan suatu kenaikan pada aliran dan output tenaganya. Jika beberapa enzim ditambahkan pada perintah yang salah, maka sel biobahan bakar tidak diaktifkan. Hal ini memungkinkan sistem keamanan dioperasikan tanpa perlu adanya sumber tenaga eksternal seperti tenaga listrik yang dihasilkan saat ‘kata kunci’ enzim yang benar digunakan.
‘Ini merupakan contoh yang bagus tentang bagaimana molekular logis dan komputrerisasi berkembang,’ komentar A P de Silva, seorang ahli pada molekular berbasis logis dan pergantian molekular pada Queen’s University Belfast, Inggris.
Katz mengatakan bahwa sementara  pekerjaan ini menunjukkan bukti konsep ini, masih ada pekerjaan yang lebih banyak diperlukan untuk merekayasa alat chip microfluidic di dalam laboratorium yang dapat menemukan aplikasi yang jelas. Juga, hingga lebih dari 10 enzim dapat digunakan dan kebal terhadap komponen yang diketahui dapat ditambahkan untuk meningkatkan kekompleksan sistem ini.
Nicola Wise

Pendeteksian ultrasensitif bagi DNA

Para ilmuwan di Denmark telah mengembangkan suatu metode berbasis lipase dalam pendeteksian tentang kuantitas teramat kecil dari DNA, yang dapat digunakan dalam pengujian bakteri di dalam minuman bir.
Metode pendeteksian pada DNA yang sangat cepat dan sensitif mempunyai penggunaan berjangkauan luas dari diagnosis kanker dan penyakit hingga penseteksian bakteri berbahaya dalam minuman dan makanan. Metode sebelumnya bersandar pada metode optikal dan pre-amplifikasi sampelnya yang memakan waktu sangat banyak, yang karena kesensitifannya hingga seringkali memakan waktu beberapa minggu dan memerlukan perangkat yang menyita ruangan sangat besar. Metode elektrokimiawi telah digunakan untuk menigkatkan kecepatan dan tingkat portabilitasnya.
Sekarang ini, Elena Ferapontova, Kurt Gothelf dan beberapa kolega dari Aarhus University telah mengembangkan suatu lipase berbasis teknik elektrokimiawi yang dapat mendeteksi sekecil mungkin DNA hingga 20 attomoles (2 x 10-17 moles). Lipase merupakan enzim yang membelah ester dengan harga yang sangat mahal dimana ditemukan banyak sekali pada aplikasi di bioteknologi dan sintesis bioorganis.
DNA berlabel lipase membelah ikatan ester yang memegang secara elektrokimiawi ferrocene aktif pada elektroda
Pada sistem Ferapontova, DNA target ditangkap pada manik-manik magnetis dan dilabeli dengan lipase. Kemudian dikumpulkan dan memungkinkan untuk bereaksi dengan ferrocene yang dimodifikasi dengan elektroda emas. Lipase membelah ikatan ester yang menahan secara elektrokimiawi kelompok ferrocene aktif kedalam elektroda, menurunkan sinyalnya dan mengindikasikan keberadaan DNA target.
Ferapontova mengatakan bahwa dia berencana untuk menggunakan sensor guna mendeteksi perkembangan bakterial yang membuat minuman bir tidak bereaksi. ‘Metode apapun yang cepat dan sensitif dalam menguji kadar logam bagi bakteri yang cacat produksi pada minuman bir akam nejadi keuntungan ekonomis yang sangat besar pada industri pembuatan minuman bir dan akan memberikan kepentingan umum,’ tambahnya. Pada sekarang ini tim sedang menyelidiki sampel DNA dari bakteri bir yang cacat produksi untuk menguji validitas metode dalam menganalisa sampel minuman bir yang asli.
Ben Horrocks, seorang ahli pada aplikasi elektrokimiawi biologikal pada Newcastle University, Inggris, terkesan bahwa tim ini telah menggabungkan bersama-sama beberaqpa teknik yang ada untuk menghasilkan ‘salah satu batas pendeteksian yang paling rendah dari suatu sistem berbasis elektrokimiawi ‘.
Jon Watson

INILAH KELEMAHAN WANITA YANG SANGAT FATAL

assalamualykum, wr. wb.

Kaum 'feminis' bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak Ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA".

Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

2.Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal dunia karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung- jawabkan terhadap! 4 wanita, yaitu: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggung-jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH kepada wanita!!

KELEMAHAN WANITA ITU ADALAH:
"Wanita selalu lupa betapa berharga dirinya"

Thalidomide yang mengikat protein telah terungkap

Para ilmuwan di Jepang percaya bahwa mereka telah mengungkap salah satu kunci target molekular yang mengikat pada obat thalidomide yang menyebabkan cacat kelahiran. Temuan ini dapat memungkinkan beberapa obat baru untuk dikembangkan yang serupa dengan thalidomide – yang efektif dalam penanganan penyakit kanker tertentu dan kusta – namun tanpa efek samping yang sangat berbahaya dalam pengembangan embrionya.
Takumi Ito, dari Tokyo Institute of Technology, dan para koleganya menempelkan thalidomide pada manik-manik magnetis dan mengekspos obat yang tidak bergerak pada ekstrak sel-sel. Mereka menemukan bahwa salah satu protein khusus, yang disebut cereblon, mengikat pada thalidomide. Aktifitas cereblon secara khusus sangat penting pada perkembangan anggota badan.
Tim ini kemudian merekayasa anak ayam dan ikan zebra secara genetis sehingga mereka kekurangan protein ini. Beberapa embrio yang sesudah itu dikembangkan memiliki cacat anggota badan yang serupa dibanding yang disebabkan oleh thalidomide. Mereka juga merekayasa beberapa organismeyang mempunyai versi mutasi dari protein yang tidak mampu mengikat pada thalidomide. Pada beberapa hewan tersebut obat ini tidak menyebabkan cacat perkembangan pada embrionya.
Ikan zebrafish (kiri) dan anak ayam (kanan) direkayasa secara genetis dengan suatu bentuk cereblon yang tidak mampu mengikat thalidomide (barisan bawah) tidak mengalami malformasi yang berkaitan dengan obat tersebut
Dengan diambil secara bersama-sama, temuan ini mengusulkan bahwa protein perlu ada dan memfungsikannya guna memastikan perkembangan yang sehat dari embrionya, dan bahwa thalidomide mengikut sertakan kemampuannya untuk melakukan hal ini.
Hiroshi Handa, seorang anggota tim, mengatakan bahwa sementara dia percaya bahwa  cereblon meruapakan sasaran utama bagi obat ini, mungki ada sasaran protein lainnya dan hal tersebut dapat diidentifikasikan dengan menggunakan suatu pendekatan yang serupa, penghentian thalidomide pada posisi yang berbeda dan penggunaan persiapan yang berbededa dari bahan selular.
Pekerjaaan ini menyediakan suatu kunci yang selangkah ke depan dalam memahami mekanisme kerja thalidomide, yang dapat mengarahkan pada perkembangan obat serupa yang tidak menggangu cereblon.
Neil Vargesson, seorang developmental biologist pada University of Aberdeen di Inggris, telah meneliti bagaimana thalidomide mempengaruhi perkembangan embrionis. ‘Hal signifikan mengenai pekerjaan ini adalah bahwa hal ini mengidentifikasikan suatu pengikatan protein dan dan menunjukkan bahwa hal ini dapat menyebabkan thalidomide yang cacat,’ katanya. ‘Apa yang perlu dilakukan sekarang adalah menentukan bagaimana  gangguan protein menyebabkan cacat pada organisme hidup.’
Vargesson menambahkan bahwa, ‘secara pribadi Saya pikir hal ini adalah aksi antiangiogenis [rintangan dalam formasi pembuluh darah baru] dari suatu obat yang menyebabkan cacat embrionis dengan mempengaruhi atau mentargetkan sesuatu pada sel endothelial – yang akhir-akhir ini kelompok penelitian kami sedang gencar-gencarnya mencari tahu. Penelitian baru ini menerima tanpa adanya bukti bahwa “sesuatu” dapat saja menjadi cereblon.’
Simon Hadlington
Referensi
T Ito et al, Science, 2010, DOI: 10.1126/science.1177319

Fungsi Baru Bagi tRNA


Ketemu! Pengikatan tRNA (bagian tengah, hijau dan kuning) terhadap cytochrome c (merah) ang dilepaskan oleh mitochondrion (kiri) membatasi formasi suatu kompleks yang menaikkan apoptosis (atas kanan).
Temuan terbaru mengindikasikan bahwa transfer RNA (tRNA) mempunyai fungsi lain sebagai tambahan terhadap peranan yang telah ada sekian lama pada pengekspresian gen. tRNA juga membantu mengontrol apoptosis, atau memprogramkan sel mati, menurut sebuah tim yang dipimpin oleh peneliti ahli biologi kanker yaitu Xiaolu Yang pada University of Pennsylvania (Mol. Cell 2010, 37, 668).
Selama pengekspresian gen, DNA dicatat pertama-tama kedalam pemberi pesan RNA. Kemudian, molekul-molekul tRNA—masing-masing membawa asam amino sebagai muatannya—mengikat pada nukleotida pada pemberi pesan RNA. Suatu ribosome menghubungkan asam amino tersebut secara bersama-sama untuk membentuk suatu protein, dan tRNA yang tidak bermuatan sesudah itu dilepaskan.
Sekarang ini, “untuk pertama kalinya, kita menunjukkan bahwa tRNA mempnyai peranan jelas melampaui transmisi informasi genetis,” kata Yang. “Ini sebenarnya memblok apoptosis.”
Apoptosis menghilangkan sel-sel berbahaya, tidak diinginkan dan rusak. Ini dapat dipicu dengan sinyal-sinyal baik dari dalam dan luar sel. Sinyal-sinyal dari dalam, seperti kerusakan DNA, pembangkit tenaga sel yang tepat, atau mitochondria, guna melepaskan cytochrome c kedalam zat cair gas intrasellular, yang dikenal sebagai cytosol. Mitochondria biasanya menggunakan cytochrome c untuk menghasilkan adenosine triphosphate, yang memberi tenaga pada metabolisme. Namun saat dilepaskan kedalam cytosol, sebagai gantinya cytochrome c mengikat pada protein Apaf-1, yang mengaktifkan caspases yang membelah berbagai selular protein, yang pada akhirnya membunuh sel.
Yang, bersama-sama dengan Yide Mei, Jeongsik Yong, dan beberapa kolega lainnya, telah menemukan bahwa tRNA juga mengikat pada cytochrome c, menghentikannya dari pengikatan pada Apaf-1 dan dengan demikian mencegah apoptosis.
Para peneliti telah “membuka mata tingkat yang tidak diperkirakan sepenuhnya tentang  kontrol pada proses apoptotic,” komentar Bram J. van Raam dan Guy S. Salvesen, yang memelajari apoptosis dan sel mati pada Sanford-Burnham Medical Research Institute, di La Jolla, Calif. (Mol. Cell 2010, 37, 591). Raam dan Salvesen menganjurkan bahwa temuan ini juga “mungkin mengindikasikan tingkat kontrol nuklir penting dan baru terhadap metabolisme mitochondrial.”

Kesatuan neuron mempercepat pengujian tingkat racun



Para ilmuwan di Jerman telah mengembangkan suatu alternatif dalam pengujian pada binatang tentang screening yang cepat dan identifikasi bahan kimiawi yang mengandung suatu resiko kesehatan bagi sistem saraf.
Beberapa laboratorium neurotoksinitas di seluruh dunia menghadap tantangan yang menakutkan dalam screening pertumbuhan katalog bahan kimiawi untuk mengidentifikasi bagi apa saja yang mengandung resiko bagi kesehatan manusia, dengan mnegacu pada pendahuluan dari perundang – undangan EU’s Reach. Pengujian tingkat racun telah dilakukan secara tradisional dengan menggunakan hewan namun dengan biaya yang membengkak dalam kaitannya dengan dana dan jumlah hewannya, penggujian kadar garam in vitro yang terpercaya sangat diperlukan. Kurangnya pembacaan yang sebanding antara sistem in vivo dan vitro dapat mnyajikan suaatu permasalahan, jelas Jonathan West pada University of Dortmund, Jerman, tetapi West mengatakan dia telah menyelesaiakan permasalahan tersebut dengan menggunakan jaringan neural.
Platform pengujian baru ini, yang disebut dengan network formation assay (NFA), memonitor koneksi (atau perkembangan) secara spesifik antara neuron – neuron yang ditempatkan dan tetangga mereka. Formasi dari beberapa koneksi ini merupakan salah satu prinsip dasar dalam memori dan pembelajaran, dan gangguannnya sering kali merupakan tanda klinis neurotoksinitas, kata West. ‘Karena NFA menguji koneksi neuron maka ini menyajikan suatu model in vitro yang sebanding dengan keadaan in vivo’, tambahnya.
West menempatkan neuron – neuron manusia dalam susunan segilima dengan menggunakan pola sel – sel dan selanjutnya mudah untuk memonitor formasi jaringannya. Pengeksposan susunan menjadi acrylamida, suatu referensi persenyawaan neurotoksin yang menghalangi formasi jaringan dan membedakan antara neurotoksin dengan efek cytiotoksin. Tanpa kebutuhan untuk menempatkan neuron – neuron atau mengukur panjang koneksinya, ini berarti bahwa suatu susunan tipikal hanya memakan tiga jam dibanding dengan lebih dari 200 jam dalam pengujian secara manual.
‘Aplikasi yang sederhana dan canggih dari sistem mikro – rekayasa ini secara signifikan dapat  meningkatkan standard protokol biologis ‘, kata Marco Cecchini, seorang ahli pada pemolaan resolusi tingkat tinggi biomaterial, pada National Enterprise for nanoScience and nanoTechnology, Pisa, Italia.
‘NFA juga akan diaplikasikan dalam kontek pengujian reproduktif tingkat toksin yang diperkirakan mngkonsumsi kurang lebih 60% dari semua hewan yang diperlukan untuk Reach dan lebih lanjut area yang paling dibutuhkan untuk pengujian kadar logam baru dalam in vitro’ tambah Marcel Leist, University of Konstanz, Jerman, yang bekerja pada proyek ini bersama dengan West.
Sekarang ini, tim sedang bekerja dengan tim di seluruh eropa untuk mengadaptasi NFA dalam penggunaan dengan jaringan sel neuron namun ‘uji asam yang nyata akan digunakankah atau tidak NFA yang diadopsi oleh laboratorium neurotoksikologi dan diterima oleh pihak yang berwenang, ‘ kata West.

Pendeteksian kanker dengan tanda listrik

Memisahkan sel leukimia yang mati dan hidup dengan menggunakan suatu teknik listrik dapat memberikan suatu sitem terotomatisasi pada pendeteksian dini pada kanker, kata para ilmuwan Amerika.
Dielectrophoresis (DEP) menggunakan suatu medan listrik untuk memisahkan partikel – partikel menurut properti listrik mereka yang berbeda. Ini dapat diaplikasikan pada membran sel yang mati dan hidup karena membran sel yang mati mempunyai konduktifitas yang tinggi sebagaimana mereka lebih  dapat menyerap dari pada sel yang hidupdan memungkinkan beberapa ion untuk mengalir keluar, jelas Rafael Davalos pada Virginia Polytechnic Institute dan State University.
Namun DEP konvensional membutuhkan kontak langsung antara beberapa elektroda dancontoh fluid, yang mengarahkan pada permasalahan seperti kontaminasi dan formasi gelembung. Davalos telah mengembangkan suatu pendekatan baru pada teknik dimana elektroda – elektroda  dipisahkan dari contohnya oleh suatu halangan yang tipis untuk menghindari permasalahan tersebut. Pada kurangnya kontak DEP, elektroda – elektroda ini dimasukkan kedalam dua mikroruangan konduktif, yang dipisahkan dari contoh saluran oleh rintangan pembatas yang tipis.


Dua alat microfluidic menunjukkan potensi dari kurangnya kontak teknologi DEP melalui pemisahan sel – sel leukimia yang mati atau hidup
Davalos mengatakan kemampuan untuk memisahkan sel – sel dengan cara ini adalah ‘tidak percaya berguna dalam penelitian dan bidang medis dimana investigasi dari suatu tipe yang khusus dari sel dihalangi oleh keberadaan banyaknya sel – sel yang lain.’
David Holmes, seorang ahli pensortiran sel dan DEP pada Universitas College London, Inggris, mengatakan ‘[Metode Davalos] menghindari banyaknya permasalahan yang dikaitkan dengan  elektroda – elektroda dengan fluida, dan menjanjikan pada bidang pemisahan sel.’
Meskipun prototipe alat tersebut telah memp[eroleh efisiensi yang tinggi, Davalos mengatakan bahwa dia yakin pengembangan lebih lanjut dalam pendesainan ini sangatlah mungkin dan kesederhanaan serta pembuatan alat yang murah dapat sesuai dengan produksi massa. Tim ini mengatakan bahwa pengoptimalan alat ini dapat memungkinkan pemisahan sel yang selektif dari fluida biologis untuk pendiagnosaan biologis dan pendiferensiasian sel – sel pada tingkat penyakit yang  berbeda.
Erica Wise

Reaksi ‘click’ terbaru untuk memodifikasi protein

Ahli kimia di amerika Serikat telah menemukan suatu cara  baru untuk menempelkan molekul kecil pada protein dan peptida dibawah kondisi reaksiaqueous yang ringan. Metode ini, yang bersandar pada suatu tipe baru yaitu ‘click chemistry’, meliputi reaksi ikatan diazodengan phenol dari asam amino tyrosine. Pekerjaan ini menawarkan suatu pendekatan baru terhadap ‘bioconjugation’ – menempelkan persenyawaan pada molekul  – molekul biologis – yang merupakan kunci di berbagai bidang penelitian biologis, termasuk pengembangan obat – obatan baru.
Akhir – akhir ini kebanyakan dari molekul kecil secara tipikal ditempelkan pada protein melalui residu lysine atau cysteine. Bagaimanapun sebagai sasaran asam amino, hal ni mempunyai keterbatasan; sebagai contoh lysine banyak diketemukan yang mana ini sulit sekali dipilih secara akurat dimana molekul –molekul tersebut menempel pada struktur  protein. Lebih lanjut, pemberian biomolekul relatif sangat rentan, ilmu kimiawi manapun yang mencoba untuk memodifikasi protein harus dilakukan dibawah kondisi yang ringan. Menemukan calon molekul yang akan bereaksi dengan cara ini sangatlah menantang.
Sekarang ini, Carlos Barbas dan para koleganya pada Scripps Research Institute di California telah menemukan suatu cara baru untuk menghubungkan molekul – molekul ke protein dan peptida melalui tyrosine.
Tim ini menunjukkan bahwa cyclic diazodicarboxamide dapat bereaksi dengan molekul tyrosine yang dimodifikasi dengan ikatan diazo ‘meng – klik’ pada phenol dari tyrosineClick chemistry, suatu konsep yang dikembangkan oleh Barry Sharpless pada tahun 2001, meliputi perakitan modular molekul melalui reaksi energi tinggi dibawah kondisi reaksi yang ringan.
Kunci persenyawaan diazo adalah di sebelah kiri, dan pada sebelah kanan adalah suatu ilustrasi bagaimana molekul kecil menempel pada cincin phenol dari tyrosine yang pendek berisikan peptida
Dengan telah menunjukkan reaksi klik baru ini bekerja sesuai prinsipnya, Barbas dan timnya lalu menempelkan molekul diazo pada susunan peptida dan protein melalui residu tyrosine dan menunjukkan bahwa molekul dapat membawa susunan kelompok fungsional. Jika suatu azide‘tail’ dibawa oleh molekul diazo lalu click chemistry konvensional lebih lanjut lagi adalah mungkin untuk menempel jangkauan yang luas dari kefungsionalisasian lainnya melalui azide.
Yang paling penting sekali adalah produk ini sangatlah stabil, kata Barbas, dan reaksinya ‘sangat efisien dan dapat berguna untuk penggunaaan pada ruang lingkup yang luas lagi dan tidak hanya pada bioconjugation tetapi meluas untuk memodifikasi phenol manapun yang berisi molekul.’
Barbas menambahkan, ‘Ini berfungsi baik dengan kesuksesan Sharpless click chemistry yang sangat mengagumkan yang telah diaplikasikan secara luas di berbagai disiplin ilmu.’
Claude Meares, seorang ahli bioconjugation pada Universitas California, Davis, mengatakan, ‘Kondisi reaksi, hasilnya, dan selektifitas sangat penting khususnya bagi bioconjugations. Hasil yang dilaporkan dari lab Barbas sungguh menjanjikan, dan sangat jelas penggunaannya bagi ilmu kimiawi ini jika selektifitas bagi tyrosine terhadap lysine membuktikan untuk dapat diaplikasikan pada protein umumnya.’

Event Terbesar Tahun Ini "Ramadhan"

Puasa merupakan ibadah yang dilaksanakan dengan jalan meninggalkan segala yang menyebabkan batalnya puasa sejak terbit fajar kedua (shadiq) hingga terbenam matahari. 

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang agung, sebagaimana sabda Nabi, “Islam itu didirikan di atas lima hal; Bersaksi tiada sesembahan yang hak melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah.” (Muttafaq ‘alaih) 

Keutamaan Puasa Ramadhan 
1. Dengan puasa Ramadhan Allah mengampuni dosa orang yang berpuasa dan memaafkan semua kesalahannya, Nabi bersabda, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). 

2. Puasa Ramadhan tidak terhingga pahalanya, karena orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala tanpa batas. Setiap muslim amalannya akan diganjar sebesar 10 hingga 700 kali lipat, kecuali puasa. Firman Allah di dalam hadits qudsi, “...Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan mengganjarnya, ia menahan nafsu dan makan karena-Ku.” (HR. Muslim) 

3. Puasa dapat membuka pintu syafa’at nanti pada hari Kiamat. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya puasa dan al-Qur’an memberi syafa’at kepada pelakunya pada hari Kiamat. Puasa berkata, “Ya Tuhanku aku telah menahan hasrat makan dan syahwatnya, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Berkata pula al-Qur’an, ”Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur untuk qiyamullail, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Nabi bersabda, “Maka keduanya diberikan izin untuk memberi syafaat.” (HR. Ahmad)
Meraih Keutamaan Ramadhan
Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan berbagai keutamaan. Maka sepatutnya kita menyambutnya dengan taubat nasuha dan tekad meraih kebaikan sebanyak-banyaknya di bulan suci ini. Berikut kiat-kiatnya, 

1. Berpuasa dengan benar 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berpuasa karena keimanan dan semata-mata mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). 
Yang perlu diperhatikan agar bisa berpuasa dengan benar; 
(a) Menjauhi kemaksiatan, perkataan dan perbuatan sia-sia. 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang tidak menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan buruk maka sedikit pun Allah tidak sudi menerima puasanya meskipun ia menahan diri dari makan dan minum.” (HR. al-Bukhari). 
(b) Berniat puasa pada malamnya, mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka dengan membaca doa berbuka,

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ إِنْ شَاءَاللهُ
“Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, Insyaallah.” (HR. Abu Dawud)
2. Shalat Tarawih 
Nabi bersabda, “Barangsiapa menunaikan qiyamullail pada bulan Ramadhan, karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) 

“Siapa saja yang shalat Tarawih bersama imam hingga selesai, akan ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah). 

3. Bershadaqah 
Rasulullah adalah orang yang sangat dermawan; kebaikan dan kedermawanan beliau pada bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus. Rasulullah bersabda, “Seutama-utama shadaqah adalah shadaqah di bulan Ramadhan.” (HR. at-Tirmidzi) 

Shadaqah ini di antaranya adalah: 
(a) Memberi makan 
Para Salafush Shalih senantiasa berlomba dalam memberi makan kepada orang lapar dan yang membutuhkan. Nabi bersabda, “Siapa saja di antara orang mukmin yang memberi makan saudaranya sesama mukmin yang lapar, niscaya Allah akan memberinya buah-buahan Surga. Siapa saja di antara orang mukmin yang memberi minum saudaranya sesama mukmin yang haus, niscaya Allah akan memberinya minuman dari Rahiqul Makhtum.”(HR. at-Tirmidzi dengan sanad hasan). 

(b) Menyediakan makanan berbuka 
Nabi bersabda, “Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (HR. at-Tirmidzi, hasan shahih). 

Dalam riwayat lain dikatakan, “…menjadi penghapus dosanya dan menjadi pembebas dirinya dari api Neraka…” 

4. Banyak membaca al-Qur’an 
Malaikat Jibril memperdengarkan al-Qur’an kepada Rasulullah pada bulan Ramadhan. Utsman bin Affan mengkhatamkannya pada setiap hari Ramadhan. Sebagian Salafush Shalih mengkhatamkan setiap 3 malam sekali dalam shalat Tarawih. Imam asy-Syafi’i dapat mengkhatamkan 60 kali di luar shalat dalam bulan Ramadhan. 


5. Tetap duduk di dalam masjid hingga terbit matahari 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa shalat fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu shalat dua raka’at (Dhuha), maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. at-Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Albani). 

6. Mencari malam Lailatul Qadar 
Terutama pada malam-malam ganjil di akhir Ramadhan dengan memperbanyak doa,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai untuk mengampuni, maka ampunilah aku.” (HR. at-Tirmidzi) 

“Barangsiapa shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). “Diampuni juga dosa yang akan datang.” (dalam Musnad ahmad dari ‘Ubadah). 

7. I’tikaf 
Yakni menetapi masjid dan berdiam di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. 
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Bila masuk 10 (hari terakhir bulan Ramadhan) Nabi mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dengan ibadah dan membangunkan keluarganya.” (HR. al-Bukhari). 

“Bahwasanya Nabi senantiasa ber’itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) 

8. Umrah di bulan Ramadhan 
Rasulullah bersabda, “Umrah di bulan Ramadhan sama seperti ibadah haji.” Dalam riwayat lain, “...sama seperti menunaikan haji bersamaku.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) 

9. Memperbanyak istighfar, dzikir dan doa 
Terutama di saat sahur, berbuka, hari Jum’at, dan sepertiga malam terakhir sepanjang bulan Ramadhan.
Hukum dan Golongan Manusia Dalam Berpuasa
1. Puasa diwajibkan kepada setiap muslim, baligh, mampu dan bukan dalam keadaan safar(bepergian). 
2. Orang kafir tidak diwajibkan berpuasa dan jika ia masuk Islam tidak diwajibkan mengqadha’(mengganti) puasa yang ditinggalkannya selama ia belum masuk Islam. 
3. Anak kecil di bawah usia baligh tidak diwajibkan berpuasa, tetapi dianjurkan untuk dibiasakan berpuasa. 
4. Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak dituntut untuk mengganti puasa dengan memberi makan, walaupun sudah baligh. Begitu pula orang yang kurang akalnya dan orang pikun. 
5. Orang yang sudah tidak mampu untuk berpuasa disebabkan penyakit, usia lanjut, sebagai pengganti puasa ia harus memberi makan setiap hari satu orang miskin (membayar fidyah). 
6. Bagi seseorang yang sakit dan penyakitnya masih ada kemungkinan untuk dapat disembuhkan, jika ia merasa berat untuk menjalankan puasa, maka dibolehkan baginya tidak berpuasa, tetapi harus mengqadha’nya setelah sembuh. 
7. Wanita yang sedang hamil atau sedang menyusui jika dengan puasa ia merasa khawatir terhadap kesehatan dirinya dan anaknya, maka dibolehkan tidak berpuasa dan kemudian mengqadha’nya di hari yang lain. 
8. Wanita yang sedang haidh atau nifas, tidak boleh berpuasa dan harus mengqadha’nya pada hari yang lain. 
9. Orang yang terpaksa berbuka puasa karena hendak menyelamatkan orang yang hampir tenggelam atau terbakar, maka ia mengqadha’ puasa yang ditinggalkan itu pad
a hari yang lain. 
10. Bagi musafir boleh memilih antara berpuasa dan tidak berpuasa. Jika memilih tidak berpuasa, maka ia harus mengqadha’nya di hari yang lain. Hal ini berlaku bagi musafir sementara, seperti bepergian untuk melaksanakan umrah, atau musafir tetap, seperti sopir truk dan bus (luar kota), maka bagi mereka boleh tidak berpuasa selama mereka tinggal di daerah (negeri) orang lain dan harus mengqadha’nya. (Buletin An-Nur Edisi Th. XVIII No. 871/ Jum`at IIl/Sya'ban 1433 H/ 20 Juli 2012 M.

Sumber: 

1. Brosur tentang Puasa Ramadhan, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. 
2. Kaifa Na’isyu Ramadhan, Syaikh Abdullah ash-Shalih.

Ciri-Ciri Wanita Ahli Surga

Wanita Ahli Surga dan Ciri-Cirinya


Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.
Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad: 15)
“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah: 10-21)
Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, diantaranya:
“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah: 22-23)
“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman: 56)
“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. Ar Rahman: 58)
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqiah: 35-37)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau:
“ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Diantara yang didendangkan oleh mereka: “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan: “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1557)

Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?
Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah:
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. AllahTa’ala berfirman:
“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’: 13)
Wallahu A’lam Bis Shawab.
(Dikutip dari tulisan al ustadz Azhari Asri, judul asli Wanita Ahli Surga Dan Ciri-Cirinya. MUSLIMAH XVII/1418/1997/Kajian Kali Ini)